JENIS DATA DAN SUMBER DATA
A. JENIS-JENIS DATA PENELITIAN
Jenis-jenis data penelitian dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu, data ratio, data interval, data ordinal, dan data nominal :
1. Data ratio
Data ratio merupakan jenis data statistik yang menempati posisi tertinggi dibandingkan dengan jenis data statistik lain. Data ratio adalah data yang diperoleh dengan cara melalui pengukuran, dimana jarak dua titik pada skala diketahui dari alat ukurnya, dan menggunakan titik 0 (nol) yang absolut, sehingga dapat dibandingkan.
Contoh data ratio:
a. Data statistik tentang lama pendidikan (A= 9 tahun, B= 6 tahun, dan C= 3 tahun).
b. Data statistik tentang penghasilan (A=6.000.000.-/bulan, B=4.000.000,-/bulan dan C= 2.000.000,-/bulan).
Data diatas dapat dibandingkan. Misalnya lama belajar A tiga kali lebih lama dibandingkan C. penghasilan B dua kali lebih banyak dibandingkan C. sehingga salah satu ciri data ratio adalah data bisa dibandingankan.
2. Data interval
Data interval adalah data statistik yang mempunyai jarak yang sama di antara hal-hal yang sedang diselidiki. Ciri khas data interval adalah:
a. Satuan ukurannya mempunyai skala yang sama.
b. Antar kategori dapat diketahui selisihnya.
c. Menggunakan titik 0 (nol) tidak mutlak.
Contoh data interval:
a. Data tentang suhu air (air A= 10oC, air B= 75oC, air C= 50oC dan air D=0oC)
b. Data tentang nilai hasil belajar (A nilainya 80, B nilainya 40, C nilainya 0)
Data di atas tidak dapat dibandingkan, tidak bisa kita katakan suhu air A dua kali lebih tinggi dari suhu air C, air D tidak bersuhu. A dua kali lebih pandai dari b. C tidak punya pengetahuan sama sekali.
3. Data Ordinal
Data ordinal adalah data statistik yang diurutkan dari jenjang yang paling rendah sampai ke jenjang yang paling tinggi atau sebaliknya dari jenjang yang paling tinggi sampai yang paling rendah, dan dalam bentuk kategori atau klasifikasi.
Data ordinal juga sering disebut data urutan, yaitu data statistik yang cara menyusun angkanya didasarkan atas urutan kedudukan (rangking).[2] Ciri data ordinal adalah:
a. Posisi data tidak setara
b. Tidak bisa dilakukan operasi matematika
contoh data ordinal adalah:
a. Data statistik tentang kemampuan akademik (pintar, sedang, bodoh)
b. Data statistik tentang kepuasan menggunakan produk (sangat puas, puas, cukup puas, tidak puas, dan sangat tidak puas).
4. Data Nominal
Data nominal disebut juga data diskrit atau data kategorik, yaitu data statistik yang cara penyusunannya diklasifikasikan dalam beberapa kategori saling lepas dan tuntas, masing-masing kategori ini mempunyai kedudukan yang setara.
Data nominal juga sering disebut data hitungan. Dikatakan demikian karena angka itu diperoleh dengan cara menghitung.[3]
Data nominal termasuk data yang memiliki tingkat yang paling rendah dibandingkan dengan jenis data statistik yang lain. contoh data nominal adalah:
a. Data tentang jenis kelamin (laki-laki = 20 orang, perempuan = 30 orang)
b. Data tentang penganut agama(islam = 100 orang, kristen = 20 orang, hindu = 2 orang dan Budha = 3 orang).
Jenis data statistik diatas dapat diurutkan sesuai dengan tingkatannya. Sebaiknya dalam memilih jenis data usahakanlah menggunakan data yang memiliki tingkatan yang paling tinggi. Karena hal ini juga menyangkut kualitas hasil analisis. Data statistik dapat diubah dan satu jenis data kepada jenis data yang lain. jenis data yang tinggi dapat diubah menjadi jenis data yang lebih rendah, namun jenis data yang rendah tidak dapat diubah menjadi lebih tinggi.
B. SUMBER DATA PENELITIAN
Sumber data dimaksudkan semua informasi baik yang merupakan benda nyata, sesuatu yang abstrak, peristiwa/gejala baik secara kuantitatif ataupun kualitatif. Sumber data yang bersifat kualitatif didalam penelitian diusahakan tidak bersifat subjektif, oleh sebab itu perlu diberi peringkat bobot.
Sumber data dalam penelitian adalah subyek darimana data diperoleh. Bila dalam pengumpulan data menggunakan kuisioner atau wawancara maka sumber datanya adalah responden. Bila dalam pengumpulan data menggunakan observasi maka sumber datanya adalah benda, gerak atau proses sesuatu. Bila dalam pengumpulan data menggunakan dokumen maka sumber datanya adalah dokumen dan catatan.
Sumber data statistik dapat diperoleh dari manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, benda, dan gejala atau peristiwa yang terjadi disekitar kita. Data dapat dikumpulkan langsung oleh peneliti dari pihak yang bersangkutan atau disebut juga sumber primer, atau data diperoleh dari pihak lain (pihak ke dua) atau disebut juga sumber sekunder.
Dibawah ini diberikan contoh tentang sumber data.
1. Sumber data dalam bentuk benda nyata antara lain:
a. Barang hidup misalnya: manusia, hewan, tumbuhan
b. Barang mati misalnya: rumah, sepeda, saluran irigasi, jembatan, pesawat.
2. Sumber data dalam bentuk abstrak antara lain:
a. Perasaan, kepercayaan
b. Kekuatan supra natural
3. Sumber data dalam bentuk peristiwa / gejala antara lain:
a. Gejala alami misalnya: tanah longsor, banjir, gerhana matahari.
b. Gejala non alami misalnya: meningkatnya kenakalan remaja, meningkatnya persatuan dan kesatuan bangsa, budaya membaca pada anak.
4. Sumber data kuantitatif:
Sumber data kuantitatif adalah sumber data yang mampu disuguhkan dalam bentuk angka-angka. Sumber data yang demikian akan sangat menguntungkan didalam pekerjaan analisis, karena secara langsung dapat diterapkan metode analisis disamping lebih bersifat objektif.
Contoh: selama tahun 2002 pada kwartal pertama di pulau jawa terjadi peristiwa gempa bumi 20 kali, banjir 5 kali dan kebakaran hutan 2 kali.
5. Sumber data kualitatif
Sumber data kualitatif adalah sumber data yang disuguhkan dalam bentuk dua parameter “abstrak”, misalnya: banyak-sedikit, tinggi-rendah, tua-muda, panas-dingin, situasi aman-tidak aman, laba-nirlaba.
Agar data tersebut dpat dianalisis dengan metode statistik maka data kualitatif harus ditransformasikan menjadi data yang bersifat kuantitatif. Agar usaha mentransformasikan nilai tersebut terlepas/bebas dari subyektifitas diperlukan penguasaan bidang ilmu yang bersangkutan.
Contoh: suatu kasus pencurian sepeda motor dikatakan kecil apabila jumlah pencurian antara 1-4 tiap hari, dikatakan besar apabila pencurian antara 5-10 tiap hari.[4]
REFERENSI
Hartono. 2011. metodologi penelitian. Pekanbaru: Zanafa publishing.
Sukandarrumidi. 2006. metodologi penelitian. Yogyakarta: gadjah mada university press.
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo persada.