Sabtu, 15 Oktober 2011

Konsep, Proposisi, Variabel, Teori, Asumsi dan Hipotesis


Konsep, Proposisi, Variabel, Teori, Asumsi dan Hipotesis

A.   Konsep
Konsep adalah menggambarkan secara abstrak tentang kejadian, keadaan, dalam suatu kelompok atau individu. Ada dua macam konsep:
1.      Konsep yang berhubungan dengan fakta yang berhubungan dengan benda-benda yan dapat dilihat dan diraba. Misalnya konsep tentang meja, kacamata, buku, dll
2.      Konsep yang berhubungan dengan hal-hal yang abstrak, yang tidak bisa dilihat dan diraba secara fisik tapi hal itu ada.[1]

B.   Proposisi
Proposisi adalah hubungan yang logis antara dua konsep atau lebih dalam bentuk kalimat pernyataan. Ada dua tipe proposisi yaitu:
a.     Aksioma atau postulat
b.     Teorema

C.   Variabel
Kata “variabel” berasal dari bahasa Inggris variable dengan arti :”ubahan”,”faktor tak tetap”, atau “gejala yang dapat diubah-ubah”. Variabel adalah sesuatu yang mempunyai vartiasi nilai atau gejala yang bervariasi. Gejala adalah objek penelitian, jadi variabel adalah objek penelitian yang bervariasi.
Variabel terdiri dari dua kategori, yaitu kuantitatif  dan kualitatif. Contoh kuantitatif seperti usia, tinggi badan, jam kerja, luas kota da  lain-lain. Sedangkan contoh kualitatif adalah kepandaian, kemakmuran, kemiskinan dan lain sebagainya.

D.   Teori
Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan yang berbeda pula tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. Secara umum, teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta.
Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi,dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
Teori mengandung tiga hal yaitu:
1.      Serangkaian proposisi antar konsep yang saling berhubungan.
2.      Menerangkan secara sistematis suatu fenomena dengan cara menentukan hubungan antar konsep.
3.      Menerangkan fenomena dengan menentukan konsep mana yang berhubungan dan bentuk hubungannya. [2]

E.   Asumsi
Asumsi adalah landasan berpikir karena dianggap benar. Peneliti harus dapat memberikan sederet asumsi tentang kedudukan masalahnya, karena asumsi atau anggapan dasar ini menjadi landasan teori di dalam pelapora hasil penelitian.
Asumsi dapat berupa teori, evidensi-evidensi dan dapat pula pemikiran penelitian sendiri. Apapun materinya, asumsi tersebut harus sudah merupakan sesuatu yang tidak perlu dipersoalkan atau dibuktikan lagi kebenarannya; seurang-kurangnya bagi masalah yang akan diteliti pada masa itu. Asumsi-asumsi  dirumuskan sebagai landasan bagi hipotesis laporan atau penelitian.[3]

F.   Hipotesis
Hipotesis adalah penjelasan sementara tentang suatu tingkah laku, gejala-gejala, atau kejadian tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Jadi hipotesis merupakan rumusan jawaban sementara yang harus diuji kebenarannya dengan data yang dianalisis dalam kegiatan penelitian.
Fakta yang diperlukan untuk merumuskan hipotesis ada tiga cara, yaitu;
1.      Memperoleh sendiri dari sumber aslinya
2.     Menafsirkan dari sumber asli
3.     Fakta yang diperoleh dengan jalan menyusunya dalam bentuk abstrak reasoning (penalaran abstrak).

Hipotesis yang baik dapat dijadikan petunjuk dalam melaksanakan penelitian. Hipotesis yang baik memilki ciri-ciri sebagai berikut;
1.      Mempunyai hubungan dengan bidang yang diteliti
2.     Dapat diuji kebenarannya
3.     Rumusannya sederhana dan terbatas.





REFERENSI

Hartono, Metodologi Penelitian, Pekanbaru, Zanafa Publishing, 2011
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian, Bandung, ALFABETA, 2010
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung, ALFABETA, 2009













[1] Hartono, Metodologi Penelitian. Zanafa Publishing, Pekanbaru, 2011, hlm.30
[2] Ibid.,hlm.31
[3] Dr.Riduwan,M.B.A., Belajar Mudah Penelitian, ALFABETA, Bandung, 2010, hlm.9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar